met datang

TOKOH2 FISIKA

TOKOH FISIKA KLASIK
In Tokoh Fisika Klasik



Galileo Galilei dilahirkan di Pisa, Tuscany, Italia, pada tanggal 15 Februari 1564. Sebagai seorang matematikawan, ayahnya berharap Galileo menjadi seorang dokter gaji dokter sangat besar dibandingkan dengan matematikawan. Mengikuti kehendak ayahnya, Galileo masuk jurusan kedokteran, Universitas Pisa. Karena merasa bosan dengan ilmu kedokteran, Galileo mempelajari matematika pada seorang guru di istana Tuscana, yakni Ostillo Ricci. Ketika berusia 21 tahun, Galileo berhenti kuliah karena kekurangan biaya. Ketika keluar, ia ditawarkan untuk mengajar matematika pada Universitas Pisa. Selanjutnya, Galileo pindah ke Universitas Padua tahun 1592 untuk mengajar astronomi, geometri dan mekanika sampai tahun 1960. pada massa ini ia menghasilkan beberapa penemuan penting. (more…)
 
Alfred Nobel dilahirkan pada tanggal 21 oktober 1883, di Stockholm, Swedia. Alfred dan kedua saudaranya, Robert, Ludvig dan Emil memperoleh pendidikan dari guru privat. Pengetahuan yang diajarkan meliputi ilmu alam, bahasa dan sastra. Pada usia 17 tahun, Alfred telah menguasai bahasa Swedia, Rusia, Perancis, Inggris dan Jerman. Alfred sangat tertarik di bidang bahasa, kimia dan fisika. Alfred akhirnya dikirimkan oleh ayahnya ke luar negeri untuk belajar kimia dan menjadi insinyur kimia. Di Paris, Alfred bekerja di laboratorium pribadi kimiawan terkenal, profesor TJ Pelouze. Di sana ia berkenalan dengan kimiawan Italia, Ascanio Sobrero. Alfred sangat tertarik dengan nitrogliserin, cairan berdaya ledak tinggi yang ditemukan oleh Sobrero, yang dianggapnya bermanfaat dalam pembangunan. (more…)

 
Faraday dilahirkan pada tanggal 22 september 1791 di Newington, Surrey, dekat London. Faraday berasal dari keluarga miskin dan ia hanya mengenyam sedikit pendidikan. Hal ini tidak membuatnya minder dan patah semangat. Ketika Faraday berusia 14 tahun, ia bekerja di sebuah perusahan penjilidan buku dan menjadi penjilid dan penjual buku. Kesempatan ini dimanfaatkan oleh Faraday untuk membaca banyak buku dan sejak saat itu ia mulai tertarik dengan ilmu fisika dan kimia. (more…)

 
Lahir yang di Denhag, Belanda, pada 14 April 1629, Christiaan Huygens adalah putra Constantijn Huygens. Ia merupakan ahli matematika dan fisika dan dikaitkan dengan Revolusi Sains. Christiaan dikenal untuk perannya dalam pengembangan kalkulus modern dan argumennya yang terkenal mengenai sinar yang terdiri atas gelombang-gelombang. (more…) 
  FISIKAWAN ASIA & INDONESIA

 
Daniel Chee Tsui lahir pada tanggal 28 Februari 1939 di sebuah desa kecil, Provinsi Henan, China. Ayah dan ibunya buta huruf dan mereka juga tinggal di desa yang selalu dilanda bencana banjir, kekeringan dan perang. Walaupun buta huruf, ayahnya sangat ingin Tsui sukses, sehingga pada tahun 1951 ayahnya mengirim Tsui ke Hongkong. Setelah lulus sekolah dasar, Tsui melanjutkan ke sekolah menengah Pui Ching, Kowloon, Hongkong, sebuah sekolah menengah yang sangat terkenal di Hongkong. (more…)

 
Abdus Salam dilahirkan di Jhang, Lahore, Pakistan, tanggal 29 Januari 1926. Setelah menamatkan Program sarjana di Universitas Punjab, ia melanjurkan studinya ke St. John’s College, Inggris dan berhasil meraih gelar BA untuk bidang matematika dan fisika pada 1949. Pada usia 26 tahun, ia menerima gelar PhD untuk fisika teori dari universitas Cambridge dengan predikat summa cumlaude. (more…)

 
Tsung Dao Lee dilahirkan di kota shanghai, China, pada tanggal 24 november 1926. ia adalah anak ketiga dari enam bersaudara, buah hati Tsing Kong Lee dan Ming Chang Chang. Setelah lulus dari Sekolah Menengah Kiangsi, Kanchow pada tahun 1943, ia melanjutkan studi pada universitas nasional Chekiang di propinsi Kweichow. Ketika Jepang menginvansi Cina, Lee pindah ke Kunming, Yunnan dan masuk National Southwest Associated University. Di universitas ini ia bertemu dengan Chen Ning Yang, rekannya yang bersama dengan Lee berhasil menerima penghargaan Nobel Fisika. (more…)
Prof. Nelson Tansu, Ph.D dilahirkan di Medan, Sumatera Utara, tanggal 20 Oktober 1977. Ia adalah lulusan terbaik SMU Sutomo 1 Medan pada tahun 1995 dan juga menjadi finalis Tim Olimpiade Fisika Indonesia (TOFI). Setelah menamatkan SMA, ia memperoleh beasiswa dari Bohn’s Scholarships untuk kuliah di jurusan matematika terapan, teknik elektro, dan fisika di Universitas Wisconsin-Madison, Amerika Serikat. Tawaran ini diperolehnya karena ia menjadi salah satu finalis TOFI. Ia berhasil meraih gelar bachelor of science kurang dari tiga tahun dengan predikat summa cum laude. (more…)


Prof. Hans Jacobus Wospakrik dilahirkan di Serui, Papua, tanggal 10 september 1951. Setelah menamatkan sekolah menengah, ia melanjutkan pendidikan pada jurusan Pertambangan, Institut Teknologi Bandung (ITB) tahun 1971. Karena tidak diminatinya, Hans pindah ke jurusan Fisika dan menyelesaikan pendidikan sarjananya pada tahun 1976. Pada akhir tahun 1970-an, ia pergi ke Belanda dalam rangka menyelesaikan pendidikan pasca sarjana di bidang fisika teoritis. Pada tahun 1999 Hans juga pergi ke Universitas Durham, Inggris dan mendapat gelar Ph.D pada tahun 2002. (more…)